Januari 2015, di bulan yang sama tahun lalu untuk kali pertama menginjakan kaki di negara yang di sebut sebagai negri matahari terbit, kata ini sering saya dengar waktu belajar di sekolah jaman dulu. sebelumnya tidak pernah terbayang bahkan tidak ada niatan untuk pergi ke negrinya Doraemon ini, hanya saja dulu waktu kecil sering sekali nonton kartun Doraemon yang di tayangkan salah satu setasiun televisi setiap hari minggu. waktu itu yang terbayang bukan jepangnya tapi bagaimana kalau baling-baling bambu, pintu kemana saja dan benda aneh lainnya yang dikeluarkan dari saku anehnya Doraemon itu benar-benar ada, betapa praktisnya hidup ini jadinya. Mau apa saja dan mau kemana saja bisa dengan mudahnya dan seketika samapai tempat yang ingin di tuju.
Kesan pertama yang terasa setelah menginjakan kaki di negeri Sakura(julukan lainnya untuk Jepang) ini, yang paling terasa adalah udaranya sangat dingin mengakibatkan KEDINGINAN. karena bulan satu atau Januari ini pas musim dingin jadi udaranya sangat dingin terasa, waktu berangkat dari Indonesia udaranya panas sebaliknya begitu tiba di jepang udara begitu dingin, dan waktu itu pertama kalinya merasakan musim dingin. sekarang sudah tepat setahun hidup di negrinya Doraemon ini, itu artinya empat musim sudah dirasakan.
Diawali dari waktu pertama kali tiba di jepang yaitu tepat pada waktu musim dingin, dimana udaranya sangat dingin waktu itu udaranya sekitar tiga derajat celcius yang membuat KEDINGINAN walaupun sudah persiapan pakai pakaian dua lapis di tambah jaket, ciput/topi, dan syal tapi tetap masih kedinginan. untuk pertama kalinya merasakan dinginnya salju, melihat hujan salju, menyentuh
lembutnya salju, bahkan main hujan-hujanan salju saking senangnya.
Memasuki bulan ke 4 atau bulan April sudah mulai masuk Musim semi, di musim ini bunga-bunga pada bermekaran. yang paling di tunggu adalah mekarnya bunya sakura. sudah pada tau kan yang namanya bunga sakura, dan sudah pada lihat juga kan bentuknya walaupun cuma di gambar atau di tv. ketika bunga sakura lagi banya bermekaran, orang jepang melakukan tradisi melihat bunga sakura atau HANAMI. Hanami terdiri dari dua suku kata "HANA" yang artinya bunga dan "MI" artinya melihat, jadi kalau di satukan menjadi "HANAMI" atau melihat bunga. nah pada waktu hanami orang jepang pada berkumpul di bawah pohon sakura sambil makan-makan, bicara dengan teman, bernyanyi, minum minum dan lain-lain.
Setelah melaewati musim semi, sekitar bulan 8 atau agustus giliran musim panas tiba. musim panas di jepang memang benar-benar puanas, sama sekali tak ada semilir angin sejuk sama sekali, yang ada angin yang terasa panas menjadi tambah panas. momen yang paling di tunggu adalah selain festival yang hampir setiap minggunya diselenggarakan yang paling di nantikan adalah pesta kembang api atau "HANABI", nah pesta kembang api ini beda dengan yang biasa di lakukan di indonesia atau bahkan di seluruh dunia. karena pesta kembang api di jepang itu benar-benar terasa pesta waktunya sangat panjang, bisa 2 jam nonstop bahkan ada yang lebih. jadi sangat puas.
Dan musim yang terakhir adalah musim gugur. dimana pada musim ini daun-daun semua berguguran, karena udara sudah mulai sedikit demi sedikit menjadi dingin. nah yang paling di buru oleh para wisatawan yang berkunjung ke jepang adalah ke indahan pohon momiji, karena pada musim gugur ini daun momiji sebelum berguguran warnanya berubah dari hijau menjadi merah, karena menjadi merah ini yang membuatnya sangat unik dan di sukai banyak wisatawan.
Setelah berakhir musim gugur kembali lagi ke musim dingin, musim semi dan seterusnya. empat musim sudah saya rasakan, selain pengalaman merasakan empat musim, pengalaman lainnya juga saya rasakan seperti perbedaan kehidupan dan budaya jepang dan indonesia pun saya rasakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar